2012/02/05

Yamien 88 Cijantung

Jl. H. Hasan, Kel. Baru, Cijantung
021-32618801 & 081584202026

 

Pertamakalinya saya mengetahui tempat ini, saya diberi tahu oleh  partner saya. Saya suka sekali dengan yamien yang dijual disini, saya sudah puluhan kali kesini dan saya tidak pernah bosan makan disini.

Terletak di depan masjid Al-Mutaqqin, Cijantung. Jika kesulitan untuk mencari tempatnya, Yamien 88 Cijantung juga ada di Koperasi Kartika Tribuana yang terletak di komplek Kopassus. Yamien 88 Cijantung hanya membuka cabang di sekitar Cijantung dan ada juga satu cabang di Kelapa Dua, Depok.


Tempatnya agak kumuh, tapi kumuh yang saya maksud adalah tempatnya tidak terlalu bagus dan mewah. Walaupun begitu, kehigenisan tempat dan makanan ini sangat baik karena selama saya makan disini, saya tidak pernah melihat tempat ini kotor berceceran sampah atau makanan yang terjatuh dan benda-benda "asing" di dalam makanan saya.

FOOD & PRICE


Selain yamien, Yamien 88 Cijantung juga menyediakan mie ayam, kwetiau, kwemien, bakso, dan Chinese food dan tentu saja dengan harga yang murah, mulai dari 6.000 sampai yang paling mahal 11.000.

Harganya tidak termasuk pajak dan memang tidak ada pajak.

FOOD REVIEW

Orange Punch (7.000)

Sirup jeruk dengan soda dan potongan jeruk di atasnya. Terasa manis, asam, dan segar.

Strawberry Sparkling Tea (5.500)

Teh dengan rasa stroberi. Rasanya stroberinya kurang kuat sehingga tidak ada bedanya dengan teh biasa. Not recommended.
 
Yamien Bakso Pangsit (11.000)

Yamien dengan potongan daging ayam yang sudah dibumbui dan dimasak, sayuran seperti toge dan daun sawi, lalu tiga buah pangsit dan tiga buah bakso yang berada di mangkuk yang terpisah.

Mie-nya dimasak dengan baik karena kekenyalannya pas, tidak terlalu lembek. Lalu diberi bumbu yang saya sendiri masih penasaran karena rasanya enak dan membuat ketagihan. Bisa pesan rasa manis atau pedas.
Kesukaan saya adalah makan di tempat dan mengambil sambal cabai sebanyak-banyaknya karena membuat rasanya lebih nikmat. Lebih enak makan di tempat dibandingkan membawanya pulang.


Pangsitnya berisi ayam yang sudah dicincang halus lalu di rebus. Kurang begitu berkesan karena tidak ada rasa bumbu-bumbu lain, yang ada hanya rasa daging ayamnya saja - yang tentu saja tidak dibumbui juga.

Kekenyalan baksonya pas, tidak terlalu kenyal seperti bakso-bakso yang menggunakan boraks, tidak terlalu banyak tepung seperti bakso-bakso yang lewat di depan rumah, dan masih terasa dagingnya. Yang paling saya suka selain mie-nya yaitu kuahnya. Bukan cuma air panas yang diberi lada dan garam, tapi ada rasa kaldu ayamnya yang kuat dan terasa gurih.


Pelayanannya baik, baru duduk saja langsung diberikan buku menu dan kertas untuk menulis sendiri makanan yang dipesan. Menunggu makanan pun tidak lama, hanya menunggu kurang lebih 5 menit dan makanan sudah diantarkan. Menurut saya ini yamien terenak yang pernah saya makan, sampai sekarang saya tidak pernah makan yamien yang lebih enak dari ini. 9/10!

No comments:

Post a Comment