2012/03/29

Babi Guling Handayani

Jl. Bypass Ngurah Rai, Tohpati, Bali


Beberapa waktu yang lalu, saya menyempatkan diri untuk berlibur ke Bali di saat banyak masalah dan tugas yang mengejar, singkat kalimat: melarikan diri. Rasanya tidak lengkap kalau ke Bali tetapi tidak mencicipi masakan khas di sini, babi guling.

Awalnya saya ingin mencicipi Babi Guling Bu Oka yang cukup terkenal di kalangan penggemar kuliner, namun kata teman saya yang tinggal di Bali, sebenarnya semua babi guling sama saja, yang membedakan hanya marketing-nya saja. Akhirnya saya pun diajak teman saya untuk makan di warung babi guling langganannya, Babi Guling Handayani.


Tempatnya cukup besar dengan lapangan parkir yang cukup luas untuk menampung motor dan mobil. Di depan, tepatnya di dekat pintu masuk, ada etalase yang mirip dengan etalase rumah makan Padang, tapi yang membedakan adalah makanan yang dipajang disini berupa babi guling utuh yang beberapa bagiannya sudah dipotong, seloyang besar daging, lemak, bumbu, sambal, dan sejenisnya.


Saat saya hendak memesan, cukup banyak orang yang juga memesan sehingga saya harus antri. Sepertinya Babi Guling Handayani ini cukup terkenal. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya giliran saya untuk memesan. Satu porsi nasi babi guling tanpa darah dan lawar (dalam bahasa Bali artinya sayuran).


Tempatnya semi-outdoor dengan interior yang dominan kayu. Langit-langit atap yang cukup tinggi dan pintu masuk yang lebar membuat tempat ini nyaman dan tidak panas juga pengap karena sirkulasi udaranya yang baik. Tempat ini pun juga bersih. Begitu seseorang selesai makan, pelayan langsung mengangkat piring-piring kotor.

FOOD REVIEW


Tidak lama menunggu, minuman dan semangkuk sup pun diantarkan. Saya tidak tahu nama sup tersebut, tapi mirip dengan sup tongseng kambing yang biasa ada di warung-warung sate, yang membedakan adalah daging yang digunakan adalah daging babi. Kuahnya menggunakan bumbu Bali dan rasanya cukup gurih. Daging di dalamnya pun empuk dan tidak alot.


Setelah minuman dan sup datang, tidak lama kemudian nasi babi guling saya pun datang. Sepiring nasi dengan porsi yang cukup banyak dengan lauk kulit babi, daging babi, kerupuk kulit babi, lemak babi, sate ikan, organ-organ tubuh babi, sambal, lalu disiram dengan saus bumbu khas yang berwarna hijau.

Lemak

Untuk lemaknya, kulit yang membungkus lemak terasa garing, empuk, dan lemaknya begitu kenyal di balik kulit tersebut. Rasanya pun benar-benar sangat gurih.

Kerupuk

Kerupuk kulit yang dibuat dari kulit babi ini garing, tidak keras, tidak terlalu berminyak, dan tentu saja rasanya sangat gurih. Sayangnya hanya diberi satu kerupuk per piring.

Organ dalam

Ini adalah organ tubuh babi yang digoreng hingga kering dan garing. Sebenarnya saya tidak suka memakan organ-organ tubuh binatang karena biasanya tekstur organ itu kenyal-kenyal gimana gitu. Namun jika organ tubuhnya diolah seperti ini, saya tidak sungkan untuk memakannya karena teksturnya yang garing dan renyah, dan juga gurih. Mirip dengan kerupuk.

Daging

Daging babi ini tidak tipis, empuk, tidak alot, agak berbumbu tapi tidak begitu gurih. Terkadang di bagian daging babinya menempel lemak.

Kulit

Potongan kulit babi yang cukup besar dan tebal. Di bagian kulitnya garing, dan di balik kulitnya itu ada lemak yang menempel. Jika dimakan akan ada perpaduan yang renyah dan juga empuk. Rasanya gurih, tapi sayangnya sangat berminyak.

Organ dalam

Ini adalah paru yang digoreng hingga garing. Rasanya sama saja seperti paru pada umumnya, lama kelamaan dikunyah akan terasa pahit.

Sate ikan

Sate ikan ini cukup enak. Empuk dan cukup besar. Dimasak dengan bumbu Bali dan tidak terlalu gosong.

Semuanya harus diaduk rata sehingga semua kenikmatan unsur-unsur dalam piring tersebut menyatu menjadi sebuah elemen yang begitu nikmat. Bumbu berwarna hijau itu enak dan terkadang terasa rempah-rempah yang wangi. Sambalnya pun cukup pedas dan menambah kenikmatan makanan tersebut. Dengan porsinya nasi dan lauk yang banyak, makan satu porsi pun sudah cukup.

Begitu selesai makan, saya kaget melihat total harga di bonnya, 50.000. Padahal saya berdua dengan teman saya hanya makan masing-masing seporsi nasi babi guling dan segelas es teh manis. Teman saya pun menjelaskan kalau orang Bali memberi harga berdasarkan penampilan, karena biasanya kalau dia membeli makanan di sini setelah pulang kerja hanya dikenakan biaya 7.000 saja.

Walaupun tempatnya nyaman dan rasa makanannya cukup enak, saya agak ragu untuk merekomendasikan tempat ini karena harganya yang tidak tetap. Saya beri rating 7.9/10.

2012/03/15

Pansuree

Jl. KH. Syahdan No.148, Kemanggisan, Jakarta Barat


Berlokasi tepat di seberang Binus Center di Kemanggisan. Tempatnya kecil dan sempit, hanya bisa menampung sekitar kurang lebih 15 orang. Karena duduk sedikit berdesak-desakan dan tidak leluasa untuk bergerak, Pansuree kurang tepat untuk dijadikan tempat hang out.

Dari luar

Dari dalam

Walaupun tempat ini kecil, tapi tidak pengap dan panas karena menggunakan AC. Cukup banyak orang yang datang kesini karena Pansuree satu-satunya tempat makan yang menyediakan pancake & waffle di daerah sekitar kampus Binus Syahdan.

FOOD & PRICE


Sesuai dengan namanya, Pansuree menyediakan makanan dengan pancake di dalamnya. Ada pancake yang manis, ada juga yang menggunakan daging dan keju. Jika tidak ingin memakan pancake, disini juga ada side dish berupa ayam dan kentang.
  • Pancake: 11.000 - 18.000
  • Side Dish: 7.000 - 22.000
  • Ice Cream: 8.000
  • Beverages: 2.500 - 9.000
Dengan harga yang cukup murah dan pas di kantong mahasiswa, Pansuree bisa menjadi pilihan jika ingin makan pancake dengan harga yang murah.

Harga tidak termasuk pajak dan memang tidak ada pajak.

FOOD REVIEW

Cola Float (7.000)

Coca-cola yang diberi es krim vanila di atasnya. Es krim vanila-nya memberikan rasa manis yang lembut dan air soda-nya terasa tajam dan menyengat. Jika diaduk rata akan memberikan sensasi yang menyegarkan.

Cold Orange (4.500)

Sirup jeruk yang diberi soda, bukan jus jeruk. Dengan rasa asam dan menyegarkan, minuman ini cocok sekali jika diminum di siang hari yang panas.

Vanilla Milk Shake (6.500)

Susu vanila yang di-blend dengan es batu. Biasa saja dan menurut saya tidak recommended.

Oreo Smoothies (6.000)

Susu coklat yang di-blend dengan es batu dan biskuit Oreo. Cukup enak.

Blueberry Fantasy with extra Oreo (12.000)

Dua layer pancake dengan es krim vanila di atasnya lalu diberikan remahan dari oreo yang sudah dihancurkan secara kasar dan disiram dengan saus blueberry di atasnya. Pancakenya lembut dan cukup manis, tidak terlalu ringan dan agak tebal. Es krim vanila-nya cukup lembut dan manis. Di saus blueberry-nya terdapat beberapa potongan buah blueberry.

Big Bockwarst (18.000)

Ada kesalahan dalam menulis di buku menunya, Bockwarst seharusnya ditulis "Bockwurst" sesuai dengan kosakata bahasa Jerman.
Dua layer pancake dengan sosis berukuran gendut yang cukup besar, parutan keju, dan daun selada di atasnya lalu disiram dengan mayonnaise dan disajikan dengan kentang goreng. Saya kurang tau sosis tersebut menggunakan daging apa karena Bockwurst biasanya menggunakan daging babi. Kentang gorengnya tidak banyak dan kebanyakan kecil-kecil.

Manggo Tropics (12.000)

Ada juga grammar-error disini, Mango harusnya ditulis hanya dengan satu G, bukan dua.
Waffle dengan es krim vanila di atasnya dan beberapa potongan buah mangga beku lalu disiram dengan saus mangga. Waffle-nya cukup tebal dan juga manis karena saus mangganya. Buah mangganya sendiri hanya diberi sedikit, rasanya tidak manis dan juga tidak asam.

Walaupun banyak grammar-error di buku menu (seperti beverages menjadi beaverages), makanan di Pansuree berharga cukup murah tapi kualitas yang diberikan juga "agak" murahan tapi tidak asal-asalan. Makan disini tidak mengecewakan karena overall rasanya juga cukup enak. 7/10.