2012/02/13

Sushi-Ya

Gandaria City, Lower Ground, L7-L8
Jl. Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan
021-29053195


Sushi-Ya terletak di lantai paling bawah dan di pojokan, dekat dengan Baskin Robin dan Golden Century. Walaupun tempatnya terbuka, tempat ini tidak banyak orang yang berlalu-lalang. Saya suka dengan tempat yang seperti ini karena tidak ada orang-orang yang memperhatikan (walaupun hanya sekilas) makanan apa saja yang ada di meja orang-orang. Sushi-Ya menjadi salah satu pilihan untuk menikmati sushi dengan harga yang murah dan kualitas yang cukup baik.



Walaupun di dindingnya dipajang beberapa lukisan Jepang, saya tidak begitu mendapatkan suasana Jepang-Jepangan disini. Dengan kursi rotan yang ringan yang berwarna hitam dan putih, kombinasinya cukup seimbang dan terasa minimalis. Saya rasa Sushi-Ya kurang berhasil dengan interiornya.

Coaster Sushi-Ya yang lucu gambarnya.

FOOD & PRICE


Makanan disini semuanya adalah makanan Jepang - walaupun ada steak, tapi steak tersebut dimasak bahan-bahan yang identik dengan Jepang (contoh: teriyaki, miso, dan sebagainya). Untuk sushinya sebagian besar adalah fusion.
  • Appetizer: 7.000 - 25.000
  • Soup and Salad: 5.000 - 30.000
  • Entree: 40.000 - 60.000
  • Donburi: 16.000 - 32.000
  • Udon: 20.000 - 29.000
  • Yaki Udon: 20.000 - 24.000
  • Dessert: 10.000 - 20.000
  • Sashimi: 27.000 - 30.000
  • Sushi (Two pieces): 9.000 - 16.000
  • Special Rolls (Eight pieces): 24.000 - 40.000
  • Sushi Rolls (Six pieces): 7.000 - 17.000
  • Condiments: 2.000 - 4.000 
Untuk sushinya sendiri sangat banyak variasinya. Yang saya herankan, kenapa ada tanda "May contain fish bones" karena sudah sewajibnya setiap restoran manapun tidak menyajikan makanan yang mengandung tulang ikan dan lebih berhati-hati dan lebih detail terhadap setiap makanan yang mengandung ikan.

Harga belum termasuk pajak 10% dan party service charge sebesar 2.850 rupiah.

FOOD REVIEW

Special Tea: Lychee (16.000)

Es teh dengan dua potong buah leci kalengan dengan gula cair yang bisa kita tambahkan sendiri. Rasa tehnya standar saja dengan tambahan rasa buah leci.

Cold Ocha (5.000)

Standar ocha lainnya yang terasa pahit.

Mt. Haku (30.000)

Sushi yang berisi salmon yang sudah dimasak, keju, dan remahan tempura yang crunchy, lalu di atasnya diberi lelehan keju dan sedikit tobiko. Terasa sangat creamy karena kejunya yang cukup banyak sehingga kalau terlalu banyak makan akan terasa eneg, dan juga terasa renyah saat dimakan karena adanya remahan tempura.

Special Spicy Tuna Roll (24.000)

Sushi yang berisi daging tuna mentah, timun dan tempura. Daging tunanya terasa agak amis, timunnya terasa renyah saat dimakan, ada juga rasa pedas dari cabai bubuk yang berada di sekeliling nasi sushinya.

Sumo Maki (34.000)

Sushi yang berisi salmon yang sudah dimasak, udang tepung yang digoreng hingga renyah, dan keju. Lalu sushi itu digoreng tepung dan disiram dengan mayonnaise. Ukuran sushinya cukup besar untuk sekali gigit. Rasanya sangat renyah dan juga manis karena mayonnaise-nya.

Dynamite Roll (17.000)

Sushi yang berisi salmon yang sudah dimasak dengan timun, lalu disiram dengan spicy mayonnaise. Sushi ini rasanya cukup pedas karena mayonnaise-nya dan nasi sushinya yang berlumur cabai bubuk. Untuk yang menyukai rasa pedas, sushi ini boleh dicoba.

Angry Roll (35.000)

Sushi yang berisi daging salmon mentah, remahan tempura, dan keju. Lalu di atasnya diberikan spicy mayonnaise yang berlimpah kemudian disiram saus teriyaki. Rasanya lebih pedas jika dibandingkan dengan Dynamite Roll, selain nasi sushinya yang juga berlumur cabai bubuk, spicy mayonnaise yang diberikan juga lebih banyak. Rasanya enak dan sangat mengenyangkan. Recommended.

Sushi-sushi disini cukup enak, sayangnya saat saya makan nasinya kurang merekat (tapi tidak hancur). Menunggu makanan keluar juga tidak lama, pelayanannya baik, kebersihannya cukup. Saya mau datang lagi kesini untuk mencoba sushi yang lainnya, kalau dibayari. 8.3/10.

2012/02/12

Kobe Lamptei

Gandaria City Mall, 2nd Floor
Jl. K. H. Syafi'i Hazami , No. 8, Jakarta Selatan
021-29053326


Pemesanan dan pembayaran makanannya mirip dengan restoran fast-food. Memesan dan membayar terlebih dahulu, setelah itu makanannya diantar.

Di hadapan saya terpajang menu makanan lengkap dengan harganya, dan ada juga menu-menu baru di bawah papan menu tersebut. Di dekat kasir juga ada menu-menu untuk dibaca, tetapi tidak selengkap menu-menu yang dipajang.


Saat itu yang mengantri tidak terlalu banyak dan juga tidak lama, saya hanya menunggu sebentar sambil melihat-lihat menu, tau-tau sudah giliran saya untuk maju ke kasir dan memesan. Setelah memesan, ternyata makanan saya tidak langsung keluar dan saya harus menunggu.


Dengan interior yang sebagian besar menggunakan kayu dan warna-warna coklat dan kuning, Kobe Lamptei terasa sangat manis, minimalis, hangat, dan nyaman. Kebersihannya sangat terjaga. Begitu orang-orang sudah selesai makan, tidak lama kemudian piring-piring kotor langsung diangkat oleh pelayan.

Jahe, sambal, cabai bubuk, serta nomor meja


FOOD & PRICE


Menunya sebagian besar adalah gorengan. Mungkin untuk orang yang sudah kerja, harga makanan disini tidak begitu mahal. Namun untuk saya yang masih mahasiswi, harganya agak mahal.
  • A la Carte: 29.091 - 40.909
  • Drinks: 5.455 - 9.091
  • Value Meal: 22.727 - 54.545
  • Side Dish: 5.000 - 18.182
  • Udon: 29.091
  • Dessert: 5.455
Untuk Value Meal sudah mendapatkan seporsi A la Carte, segelas minuman, satu piring Side Dish, dan semangkuk sup miso.

Harga belum termasuk pajak 10%.

FOOD REVIEW

Value Meal: Curry Chicken Katsu (47.273)


One set meal yang berisi Curry Chicken Katsu, segelas minuman (boleh pilih minumannya), semangkuk sup miso, dan side dish yang berisi Ebi Furai, Fried Dumpling, dan Crispy Cheese Ball (maaf tidak terfoto, keburu dilahap teman saya saat saya sedang memesan makanan).

Curry Chicken Katsu

Potongan daging ayamnya tidak terlalu banyak, tapi cukup tebal. Kematangannya pas dan dagingnya terasa empuk dan juicy. Kuah karinya sendiri sangat encer, hampir seperti air. Di kuah kari juga terdapat potongan wortel dan kentang - yang sangat sedikit dan potongannya kecil-kecil. Nasinya pulen, tidak kelembekan.

Dan kebetulan sedang ada promo, jika memesan A la Carte akan mendapatkan Ocha gratis.

Cold Ocha (Free)

Walaupun tidak manis dan terasa agak pahit, ocha dingin ini terasa menyegarkan. Apa karena gratisan ya?

Lamptei Beef Bowl (29.091)

Saya sempat menunggu cukup lama untuk ini. Perut sudah terasa sangat lapar karena belum makan dari kemarin, tapi saya tetap sabar menunggu. Ketika teman saya sudah selesai makan, makanan saya baru datang.

Semangkuk nasi yang di atasnya diberi potongan daging dan daun bawang lalu ditaburi dengan wijen. Karena saya pesan yang regular, maka ukuran mangkuknya normal. Nasinya bukan nasi biasa, melainkan nasinya dimasak terlebih dahulu dengan mentega dan lada hitam. Walaupun dimakan menggunakan sumpit, nasinya tetap mudah untuk diambil menggunakan sumpit, walaupun saya harus memiringkan mangkuk saya terlebih dahulu. Untuk dagingnya, ketebalan dagingnya cukup tipis, dagingnya cukup banyak dan ada beberapa yang mengandung lemak, walaupun katanya diberi saus spesial yang rahasia, tapi saya tidak begitu merasakan saus tersebut. Jika nasi, daging, dan daun bawang dimakan secara bersamaan, rasa-rasa tersebut terasa sangat cocok ditambah kerenyahan dan kesegaran daun bawang yang makin memperkaya rasa.
 
Kobe Lamptei yang katanya menggunakan U.S Premium Beef

Kualitas makanan disini cukup baik, pelayanan juga cukup baik, kebersihan sangat baik, tapi rasa makanannya sendiri tidak begitu mengesankan, terasa biasa saja, dan tidak terlalu mengenyangkan. 7.3/10.

2012/02/10

Maicih: Seblak Keju Pedas


Sedikit info untuk yang belum mengetahui Maicih. Maicih menjual snack-snack seperti keripik singkong, seblak, basreng (produk baru), dan gurilem dengan rasa gurih dan pedas, dan yang membuat Maicih terkenal salah satunya adalah keripik singkong level 10 yang sangat pedas. Tapi untuk postingan kali ini saya tidak akan membahas keripik singkongnya yang fenomenal itu, melainkan seblak keju pedas-nya yang merupakan produk baru yang diluncurkan Maicih di awal tahun 2012 ini.

Seblak dengan rasa baru, rasa keju pedas

Seblak adalah sejenis kerupuk putih dengan ukuran kecil. Sebelumnya, Maicih hanya menjual seblak tanpa rasa apapun, hanya seblak dengan bumbu-bumbu yang gurih yang bercampur dengan cabai bubuk yang cukup banyak. Kali ini Maicih meluncurkan seblak dengan rasa keju pedas, dan dengan kemasan yang lebih bagus dan lebih moderen.

Konsep penjualan Maicih adalah nomaden, alias berpindah-pindah. Maicih tidak menjual produknya di toko-toko, melainkan dengan mobil atau motor di tempat-tempat yang sebelumnya di-tweet di twitter-nya. Untuk informasi tempat penjualan, ikuti saja @infomaicih.

Saat membelinya, saya juga diberikan majalah dari Maicih, gratis


Sedikit kutipan dari Icihers Magazine (dengan beberapa suntingan);
"Perubahan paling mencolok kelihatan dari sisi warna bungkus. Kali ini kombinasi warna merah dan putih menjadi pilihan. Alasannya, bungkus ini memang sudah dirancang untuk ekspor ke luar negeri, jadi ketika konsumen melihat bungkus dengan warna merah dan putih, maka akan langsung teringat dengan Indonesia. Bungkus baru ini juga lebih sedap dipandang mata. Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan bungkus baru ini dibandingkan bungkus yang lama, yaitu lebih bersih, lebih praktis, dan lebih aman. Dalam bungkus baru ini juga ada penambahan beberapa keterangan, seperti fakta Maicih, kode produksi, nilai gizi, komposisi, gambar yang ditata dengan menawan, barcode, harga, dan Logo Halal dari MUI dan Dinas Kesehatan. Selain itu ada juga ajakan "Jagalah Kebersihan Kotamu" untuk senantiasa membuang sampah ke tempatnya. Di bawahnya, ada informasi-informasi pendukung dari PT. Maicih Inti Sinergi, lengkap dengan situs resmi dan akun twitter Maicih. Bungkus baru ini lebih ekslusif dan elegan dengan bahan dasar alumunium foil."

Nilai gizinya

FOOD REVIEW

Isinya

Dengan harga 18.000, kemasan ini lebih ringan dibandingkan kemasan seblak Maicih sebelumnya - yang seharga 15.000 tapi lebih berat dan lebih banyak isinya. Isinya yang tidak sesuai dengan gambar di bungkusnya. Seblak ini agak keras, seperti belum benar-benar matang. Bumbu kejunya juga tidak begitu berkesan, walaupun ada sedikit rasa pedas.

Secara pribadi, seblak keju pedas ini cukup enak, tapi tidak begitu berkesan bagi saya. Saya lebih menyukai seblak yang biasanya, yang lebih pedas dan menantang. 7/10.

2012/02/05

Nanny's Pavillon Bathroom

Pacific Place, 4th Floor, Unit 50 - 51
Jl. Jendral Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta

 

Kesan pertama saya saat mengunjungi tempat ini adalah konsep restoran dengan desain interior yang unik, yaitu "Bathroom". Sesuai dengan temanya, benda-benda yang berada disini adalah benda-benda yang umumnya berada di kamar mandi. Ada kloset duduk sebagai pengganti kursi, ada bak mandi sebagai pengganti meja, ada juga shower dengan sabun dan juga shower puff, hiasan dinding yang digunakan disini bukanlah hiasan dinding yang umum digunakan seperti lukisan dan sejenisnya, melainkan baju mandi, sikat kloset, handuk dan sejenisnya.



Ternyata setiap cabang Nanny's Pavillon mempunyai tema interior yang berbeda-beda, seperti Sewing Room di Gandaria City, Living Room di City Walk, Library di Setiabudi, dan sebagainya.

FOOD & PRICE


Nanny's Pavillon menyediakan makanan-makanan Western, seperti waffle, pancake, sandwich, pasta, dan sebagainya dengan harga yang masih bisa dijangkau.
  • Entree: 17.000 - 39.000
  • Pancake & Waffle: 19.000 - 34.000
  • Choice of Bread: 32.000 - 39.000
  • Pasta: 35.000 - 55.000
  • Baked Rice: 34.000 - 50.000
  • Grilled: 60.000 - 37.000
  • Beverages: 9.000 - 45.000
  • Additional: 11.000 - 12.000
Yang paling banyak dijual disini adalah pancake, waffle dan pasta. Untuk pancake dan waffle, terdapat banyak pilihan rasa, ada yang mengandung buah-buahan dan rasanya manis, ada juga yang mengandung daging dan keju.


Harga belum termasuk pajak 10% dan biaya servis 5.5%

FOOD REVIEW

Ice Tea (9.000)

Es teh manis yang terasa seperti teh tawar.

Chicken Baked Rice (34.000)

Nasi yang dipanggang dengan brown sauce, potongan ayam, dan keju mozzarella. Nasinya biasa saja, hanya dimasak dengan lada hitam. Menurut saya mungkin lebih enak lagi kalau nasinya adalah rice butter. Potongan ayamnya tidak terlalu banyak dan melted cheese-nya cukup banyak.

Smoked Beef Spaghetti (37.000)

Spaghetti dengan potongan smoked beef dan jamur yang dimasak dengan minyak zaitun dan bawang putih. Porsinya cukup banyak. Pastanya berukuran agak tipis dan kecil, tidak lembek, dan cukup licin.

Sausage Cheesy Waffle (29.000)

Waffle yang cukup besar yang di atasnya ada lelehan keju yang cukup banyak dan potongan sosis. Sosisnya sepertinya merupakan sosis ayam yang dibuat sendiri karena rasanya berbeda saja dengan sosis-sosis pada umumnya, potongannya cukup besar dan tebal, sangat juicy, dan cukup terasa asin. Lelehan kejunya cukup menutupi semua bagian, dan dibawah lelehan keju itu ada keju lagi. Waffle-nya tebal, lembut, empuk dan ringan. Rasanya cocok sekali dipadukan dengan sosis dan keju yang cukup asin, karena waffle-nya yang tidak terasa manis itu menetralkan semua rasa.

Mom's Green Spaghetti (39.000)

Spaghetti berwarna hijau dengan potongan smoked beef dan jamur yang dimasak dengan bawang merah dan bumbu pesto, dan minyak zaitun. Terlalu banyak bumbu dan rasanya asin, minyaknya juga terlalu banyak sehingga saya bisa melihat minyaknya menggenang di dasar piring.

My Grandma's Chicken Pesto Pancake (27.000)

..Sepertinya ada kesalahan penulisan di buku menu, karena di menunya bergambar waffle tapi namanya pancake. Sama saja dengan Sausage Cheesy Waffle, tapi yang membedakan adalah yang ini menggunakan daging ayam dan bumbu pesto.

Pelayanan disini baik. Pelayannya cepat tanggap, menunggu makananannya keluar tidak cepat tapi tidak terlalu lama. Yang paling berkesan dari makan disini adalah konsep interiornya yang unik. Saya beri rating 8.2/10.

Oh iya, jangan lupa kunjungi homepage-nya Nanny's Pavillon yang unik dan lucu!

Yamien 88 Cijantung

Jl. H. Hasan, Kel. Baru, Cijantung
021-32618801 & 081584202026

 

Pertamakalinya saya mengetahui tempat ini, saya diberi tahu oleh  partner saya. Saya suka sekali dengan yamien yang dijual disini, saya sudah puluhan kali kesini dan saya tidak pernah bosan makan disini.

Terletak di depan masjid Al-Mutaqqin, Cijantung. Jika kesulitan untuk mencari tempatnya, Yamien 88 Cijantung juga ada di Koperasi Kartika Tribuana yang terletak di komplek Kopassus. Yamien 88 Cijantung hanya membuka cabang di sekitar Cijantung dan ada juga satu cabang di Kelapa Dua, Depok.


Tempatnya agak kumuh, tapi kumuh yang saya maksud adalah tempatnya tidak terlalu bagus dan mewah. Walaupun begitu, kehigenisan tempat dan makanan ini sangat baik karena selama saya makan disini, saya tidak pernah melihat tempat ini kotor berceceran sampah atau makanan yang terjatuh dan benda-benda "asing" di dalam makanan saya.

FOOD & PRICE


Selain yamien, Yamien 88 Cijantung juga menyediakan mie ayam, kwetiau, kwemien, bakso, dan Chinese food dan tentu saja dengan harga yang murah, mulai dari 6.000 sampai yang paling mahal 11.000.

Harganya tidak termasuk pajak dan memang tidak ada pajak.

FOOD REVIEW

Orange Punch (7.000)

Sirup jeruk dengan soda dan potongan jeruk di atasnya. Terasa manis, asam, dan segar.

Strawberry Sparkling Tea (5.500)

Teh dengan rasa stroberi. Rasanya stroberinya kurang kuat sehingga tidak ada bedanya dengan teh biasa. Not recommended.
 
Yamien Bakso Pangsit (11.000)

Yamien dengan potongan daging ayam yang sudah dibumbui dan dimasak, sayuran seperti toge dan daun sawi, lalu tiga buah pangsit dan tiga buah bakso yang berada di mangkuk yang terpisah.

Mie-nya dimasak dengan baik karena kekenyalannya pas, tidak terlalu lembek. Lalu diberi bumbu yang saya sendiri masih penasaran karena rasanya enak dan membuat ketagihan. Bisa pesan rasa manis atau pedas.
Kesukaan saya adalah makan di tempat dan mengambil sambal cabai sebanyak-banyaknya karena membuat rasanya lebih nikmat. Lebih enak makan di tempat dibandingkan membawanya pulang.


Pangsitnya berisi ayam yang sudah dicincang halus lalu di rebus. Kurang begitu berkesan karena tidak ada rasa bumbu-bumbu lain, yang ada hanya rasa daging ayamnya saja - yang tentu saja tidak dibumbui juga.

Kekenyalan baksonya pas, tidak terlalu kenyal seperti bakso-bakso yang menggunakan boraks, tidak terlalu banyak tepung seperti bakso-bakso yang lewat di depan rumah, dan masih terasa dagingnya. Yang paling saya suka selain mie-nya yaitu kuahnya. Bukan cuma air panas yang diberi lada dan garam, tapi ada rasa kaldu ayamnya yang kuat dan terasa gurih.


Pelayanannya baik, baru duduk saja langsung diberikan buku menu dan kertas untuk menulis sendiri makanan yang dipesan. Menunggu makanan pun tidak lama, hanya menunggu kurang lebih 5 menit dan makanan sudah diantarkan. Menurut saya ini yamien terenak yang pernah saya makan, sampai sekarang saya tidak pernah makan yamien yang lebih enak dari ini. 9/10!