2012/11/29

Bakmi Pemangkat

Jl. Dr. Setiabudi No. 86, Pontianak, Kalimantan Barat


Masih penasaran dengan kuliner di Pontianak, saya ditemani seorang teman kampus saya berkeliling kota Pontianak yang tidak terlalu besar dan tidak begitu macet, mencari tempat makan yang tampaknya menarik untuk dicoba. Saat itu informasi yang saya dapatkan sangat minim, maka dari itu saya hanya bermodalkan motor teman dan pengelihatan yang jeli, melihat kiri-kanan jalan untuk mencari tempat makan yang ramai dengan orang-orang. Seperti biasa, stereotype "kalau suatu tempat makan ramai, berarti makanannya enak".

Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya saya sampai di jalan Dr. Setiabudi yang merupakan jalanan dengan tempat makan berjejer sepanjang jalan. Saat itu mata saya tertuju kepada satu tempat makan yang cukup ramai, yaitu Bakmi Pemangkat. Karena hari sudah cukup malam, tempat itu menjadi tujuan akhir saya dalam berwisata kuliner di Pontianak.


Setelah duduk dan memesan, saya mengamati tempat ini. Tempat makan ini tampak seperti sebuah rumah yang "dipaksa" menjadi tempat makan karena adanya sebuah lemari kayu yang cukup besar lengkap dengan pajangan di dalam lemari tersebut di ruangan tempat saya makan. Untuk kebersihannya agak minus, karena banyaknya sampah tisu berserakan di bawah meja-meja dan kursi-kursi, padahal di setiap meja disediakan tempat sampah. Tampaknya orang-orang susah sekali ya untuk menjulurkan lengannya ke atas tempat sampah.

FOOD & PRICE


Di sini hanya disediakan bakmi dan juga kwetiau, tidak ada makanan lain seperti Chinese Food pada umumnya dan makanan lainnya di sini. Seporsi bakmi dibanderol harga 13.000 untuk porsi kecil, 15.000 untuk porsi normal, dan 16.000 untuk porsi besar. Menurut saya harga tersebut sangat ramah di kantong mahasiswa seperti saya.

FOOD REVIEW


Karena yang spesial di sini adalah bakminya, maka mau tidak mau saya memesan bakmi dengan porsi normal. Seporsi bakmi a la Khuntien dengan daging kepiting, otak-otak, daging babi merah, secuil lemak babi yang digoreng hingga garing, bakso ikan, tauge, dan juga seledri. Dengar-dengar sih, mie-nya Bakmi Pemangkat ini dibuat sendiri tanpa menggunakan bahan-bahan kimia seperti pengawet dan pewarna. Tekstur mie-nya keriting dan kecil, kenyal dan agak berbumbu. Menurut saya porsi mie-nya sendiri cukup banyak, ditambah dengan berbagai macam daging dan hal-hal lainnya di dalam mangkuk, seporsi bakmi ini sudah cukup mengenyangkan.

Daging kepitingnya dicincang dan rasanya cukup berbumbu. Otak-otanya biasa saja, terasa hambar, begitu juga bakso ikannya. Daging babinya, yah, tidak begitu spesial. Lemak babi yang digoreng hingga garing itu lumayan enak karena teksturnya menjadi seperti kerupuk, rasanya gurih. Sayang hanya diberikan satu buah, kecil pula.


Untuk kuahnya sendiri, rasanya tidak begitu gurih, bahkan menurut saya rasanya cenderung hambar.

Secara keseluruhan, bakmi di sini lumayan juga rasanya, tapi tidak istimewa. Saya merasa sepertinya masih ada bakmi yang lebih enak daripada ini. Makanannya tidak begitu lama datangnya. Orang-orang yang melayani ramah-ramah dan murah senyum, dan juga suka difoto. Sayangnya tempatnya tidak begitu bersih. 7/10.

2012/11/11

Chai Kue Siam A Hin

Jl. Siam No. 106, Pontianak, Kalimantan Barat
+6281256976038


Satu hal yang selalu membuat saya selalu senang saat pulang ke kampung halaman mama saya, Pontianak, adalah kulinernya. Sebagian besar makanan di sini adalah Indonesian food dan Chinese food. Pada siang hari, tidak banyak tempat makan pinggir jalan yang buka karena biasanya mereka buka saat menjelang sore hari, sekitar jam 4-5 sore. Saat waktu makan malam datang, sekitar jam 7 malam, tempat-tempat makan mulai ramai dengan orang-orang yang ingin makan malam. Kata teman saya yang asli orang Pontianak sih, memang kebanyakan orang di Pontianak lebih suka makan malam di luar dibanding makan malam di rumah.

Salah satu jajanan kesukaan saya saat di Pontianak adalah chai kue. Chai kue adalah makanan sejenis pangsit, mungkin mirip seperti gyoza, atau kuo tie. Chai kue sebenarnya sama saja dengan choi pan, yang membuat berbeda adalah bahasanya. Chai kue itu bahasa Tio Ciu, dan choi pan itu bahasa Hakka. Biasanya berbentuk setengah lingkaran, tapi ada juga yang berbentuk lingkaran. Kulitnya terbuat dari campuran tepung beras dan juga tepung tapioka dengan ketebalan yang cukup tipis. Isinya bermacam-macam, ada yang berisi bengkuang, kacang, atau daun kucai, yang sudah dicampur dengan ebi. Chai kue bisa dimasak dengan cara dikukus atau digoreng. Biasanya disajikan dengan bawang putih goreng yang dicincang kasar, dan dimakan dengan sambal biasa atau sambal ebi.

Dikukus

Digoreng

Biasanya saya selalu dibawakan chai kue oleh kerabat saya di sana. Terakhir kali saya mengunjungi Pontianak, saya ingin mencoba makan chai kue langsung di tempat jualannya. Maka berdasarkan rekomendasi dari banyak teman, saya pergi ke Chai Kue Siam A Hin.

Chai Kue Siam A Hin lebih sering disebut sebagai Chai Kue Siam, karena lokasinya yang terletak di jalan Siam. Sepertinya semua orang Pontianak mengenal tempat makan yang satu ini. Kunjungan pertama saya ditemani sepupu saya, saat itu hari sudah cukup larut malam. Tempatnya sangat ramai, untungnya saya masih mendapatkan tempat duduk di luar. Tapi sialnya, saat saya datang chai kue dengan isi bengkuang dan daun kucai baru saja habis, yang ada hanya chai kue isi kacang.

Indoor

Outdoor

Tidak putus asa karena masih penasaran, esok harinya saya pergi ke Chai Kue Siam untuk yang keduakalinya ditemani seorang teman kampus yang juga orang Pontianak. Saya mengincar jam-jam buka karena saat itu makanan masih banyak dan lengkap, pelayanan juga masih baik karena belum capek melayani orang.

Baru buka saja sudah banyak orang yang datang untuk makan

FOOD REVIEW


Ini adalah chai kue goreng isi kacang. Berbentuk lingkaran yang cukup tebal. Kulit chai kue-nya tidak terlalu tipis dan digoreng hingga kulitnya sedikit agak garing saja. Isiannya sangat padat dengan lek tau suan, atau kacang hijau yang sudah dikupas kulitnya dan ditumbuk, lalu dicampur dengan ebi.

Chai kue goreng yang padat dengan isi lek tau suan dan ebi

Awal-awal memakannya sih, rasanya enak-enak saja. Namun ketika sudah mulai habis dua atau tiga chai kue, saya mulai merasa kenyang. Karena saya bukan penggemar kacang, lama-kelamaan memakannya, saya jadi merasa eneg. Sehingga pada akhirnya saya mengeluarkan isinya dan memakan kulitnya saja. Untuk penggemar berat kacang, makanan ini pasti cocok.

Chai kue goreng dengan isi bengkuang dan daun kucai

Yang berwarna putih adalah chai kue dengan isi bengkuang, lalu yang hijau adalah chai kue dengan isi daun kucai. Ketebalan kulit maupun isinya tidak setebal chai kue isi kacang, yang ini kulitnya lebih tipis dan isinya tidak terlalu padat. 


Kedua sisi digoreng hingga berwarna coklat keemasan dengan kematangan yang pas karena kulit chai kue masih lembut dan mudah dirobek dengan sumpit. Di atasnya diberi bawang putih yang dicincang kasar lalu digoreng dengan kematangan yang pas, renyah dan tidak pahit, warnanya juga coklat keemasan.

Chai kue dengan isi cincangan daun kucai

Bagi yang belum pernah memakan daun kucai, saya beritahu, jika dimakan, daun kucai ini enak rasanya. Teksturnya mungkin mirip dengan seledri cincang atau cincangan daun bawang, namun rasanya berbeda. Saya tidak menemukan rasa khas dari daun kucai ini. Yang jelas, rasanya samasekali tidak aneh dan tidak pahit, ataupun rasa tanah.


Saya suka yang ini, chai kue dengan isi bengkuang. Tekstur bengkuangnya masih renyah, dan bengkuangnya sendiri terasa manis dengan terkadang ada rasa asin dari ebi.


Yang ini adalah chai kue kukus dengan isi bengkuang dan daun kucai. Kulitnya sedikit lebih tebal jika dibandingkan dengan chai kue goreng. Teksturnya agak kenyal, licin, dan juga agak lengket. Kalau soal selera sih, saya lebih menyukai chai kue goreng dibanding chai kue kukus.

Kiri; sambal biasa. Kanan; sambal ebi

Dan jangan lupa untuk memakan chai kue dengan sambalnya, baik sambal biasa maupun sambal ebi. Untuk sambal ebi, rasanya tidak begitu pedas namun lebih gurih karena keberadaan ebi. Selain sambal juga disediakan kecap asin dan minyak wijen.

Untuk harganya, chai kue goreng dihargai 1.500 rupiah perbuah, dan chai kue rebus dihargai 1.000 rupiah perbuah. Untuk sekedar mengemil, 5 atau 10 buah sudah cukup. Tapi kalau untuk makan malam, 20 buah cukup mengenyangkan. Enak, murah meriah, dan mengenyangkan.

Saat itu saya sempat memesan 50 buah untuk dibawa pulang, sayangnya saat itu pemiliknya tidak menerima orderan karena istrinya sedang hamil dan akan segera melahirkan. Saya ucapkan semoga sukses dan selamat saat melahirkan dan pemilik tersebut tersenyum ramah kepada saya dan mengatakan "datang lagi ya!". Definitely will go back here someday!

2012/11/10

Mr. Curry

Pondok Indah Mall 2, 3rd Floor
Jl. Metro Pondok Indah Blok 3B, Jakarta Selatan


Setelah mencicipi Go! Curry, ternyata kakak saya masih penasaran dengan restoran kari lainnya. Beberapa waktu yang lalu, kakak saya bercerita kepada saya bahwa ada restoran kari yang lebih enak, lebih murah, dan lebih baik jika dibandingkan dengan Go! Curry. Karena penasaran, esoknya saya langsung menuju ke restoran yang dimaksud kakak saya, Mr. Curry.


Terletak di lantai tiga Pondok Indah Mall 2, tepatnya di restaurant row, dekat dengan Pasta de Waraku. Mr. Curry adalah salah satu restoran milik Ismaya Group (entah kenapa kok saya tidak bisa menghiraukan saja ya nama perusahaan yang satu ini. FYI, beberapa restoran ala Ismaya Group antara lain; Sushi Groove, Pasta de Waraku, Pizza e Birra, Kitchenette, dan lain-lain) yang salah satu visinya adalah menciptakan suasana yang nyaman, kreatif dan juga inovatif. Dan saya bisa melihat itu dari konsep restoran Mr. Curry ini.


Dari luar saya bisa melihat interior restorannya yang menarik. Dengan interior yang dominan kayu dengan pajangan makanan, minuman, dan dessert, yang dibuat dari clay. Semakin dipermanis dengan lantainya yang bercorak vintage.
 
"Almost-real" beverages and desserts made from clay

Cute floor pattern!

FOOD & PRICE


Sesuai dengan namanya, sebagian besar makanan yang disajikan di sini adalah Japanese curry. Selain kari, di sini juga ada ramen, nan, dan lain-lain. Dengar-dengar sih, desserts di sini lebih spesial dibanding karinya sendiri.
  • Curry Rice: 48.000 - 65.000
  • Omelette Curry: 48.000 - 65.000
  • Spaghetti Curry: 58.000 - 65.000
  • Omurice: 38.000 - 58.000
  • Donburi: 38.000 - 58.000
  • Pilaf: 60.000
  • Doria: 58.000
  • Ramen: 58.000
  • Curry Nan: 48.000
  • Sandwich: 58.000
  • Rice Pizza: 35.000
  • Stick Cake: 25.000
  • Dorayaki: 25.000 - 45.000
  • Desserts: 22.000 - 33.000
  • Dessert Drinks: 28.000
  • Beverages: 12.000 - 25.000
Khusus untuk kari, ada empat macam saus; original, red sauce (dengan bahan dasar tomat memberikan rasa yang segar), black sauce (rasanya kaya dengan salah satu campurannya adalah tinta cumi-cumi), dan white sauce (dengan campuran susu sapi sehingga memberikan rasa yang creamy). Lalu dengan empat tingkat kepedasan; non-spicy, spicy, very spicy, dan screaming spicy.

Sumber: http://www.yukcari.com/shop/mrcurry/promo/3040/Daily-Treats-.php

Dan setiap hari, Mr. Curry memberikan promo-promo yang berbeda setiap harinya. Dan terakhir saya mengunjungi Mr. Curry, saat itu juga sedang ada promo diskon 15% untuk mahasiswa.

Harga belum termasuk pajak 10% dan service 5%.

FOOD REVIEW
 
Iced Tea (18.000)

Standar teh manis lainnya.

Iced Japanese Tea (13.000)

Standar ocha lainnya, refill!

Mr. Curry Mango Smoothie (28.000)

Ini merupakan salah satu minuman yang direkomendasikan di sini. Mango smoothie dengan gabungan rasa manis, asam, dan juga menyegarkan. Tapi yang disayangkan adalah ukuran gelasnya yang kecil, lebih kecil daripada gelas-gelas pada umumnya. Menurut saya kurang rekomendasi kalau ukurannya kecil begitu, karena tidak memuaskan.

Green Tea Shake (28.000)

Green tea shake dengan whip cream di atasnya. Rasanya cukup manis tapi tidak mendominasi sehingga masih terasa rasa dari greentea-nya. Saya sih lebih merekomendasikan ini dibandingkan Mr. Curry Mango Smoothie.

Salmon Cheese Curry Rice (58.000)

Kari dengan saus original dan daging salmon dengan melted cheese di bagian dalamnya. Walaupun potongan salmon yang diberikan tidak banyak, tapi ukurannya cukup besar, dan saya rasa itu cukup. Salmonnya dimasak dengan sempurna. Di bagian luarnya berwarna coklat keemasan dan teksturnya juga garing, lalu di bagian dalamnya daging salmonnya masih sedikit berwarna pink dan keju mozarella-nya meleleh dengan sempurna. Cantik dan juga lembut.

Melted cheese inside the salmon

Dengan tingkat kepedasan screaming spicy, saya bisa melihat beberapa biji cabai di kuah kari saya. Untuk maniak makanan pedas seperti saya, rasa pedasnya masih bisa dinikmati, tapi untuk ukuran orang normal, mungkin rasa pedas ini sudah lebih dari "cukup pedas". Menurut saya, hidangan yang satu ini lebih cocok dimakan dengan creamy curry sauce dibandingkan dengan yang original curry sauce karena keberadaan keju yang creamy itu. Jika dimakan dengan original curry sauce, rasanya kok jadi nggak nyambung dan kurang menyatu ya.

Chicken Katsu Curry Rice (58.000)

Pesanan teman saya, chicken katsu curry dengan original sauce dan tingkat kepedasan very spicy. Potongan daging ayamnya tidak terlalu tebal tapi cukup banyak. Bagian luarnya crispy, dan bagian dalamnya empuk dan cukup juicy. Dengan tingkat kepedasan spicy, rasanya memang pedas, tapi masih bisa dinikmati.

Prawn Katsu Curry Rice (58.000)

Daging udang yang sudah dicincang kemudian dibuat menjadi satu bentuk. Prawn katsu ini cukup gendut dan juga tebal. Seperti biasa, tekstur di bagian luarnya cukup garing dan renyah, dan bagian dalamnya cukup kenyal tapi lembut.

Beef Curry Rice (48.000)

Beef curry dengan tampilan yang mirip seperti semur. Penampilannya sangat tidak menarik. Walaupun begitu, daging sapi yang diberikan cukup royal, empuk, dan tidak alot.

Fish Katsu Curry (58.000)

Fish katsu dari fillet ikan dori. Potongannya tidak begitu banyak dan juga tidak begitu tebal. Dengan ketebalan daging yang seperti itu, tiga potong rasanya tidak cukup. Lebih baik ditambahkan satu atau dua potong.

Salad

Untuk setiap porsi makanan yang dipesan akan diberikan semangkuk salad gratis. Sayuran dengan tekstur yang masih renyah dengan dressing mayonnaise dengan beberapa campuran, salah satu yang saya tau adalah lemon. Rasanya menyegarkan dan enak.

Dari semua hidangan kari yang saya cicipi, ada beberapa persamaan, yaitu nasi dan kuah karinya. Untuk nasinya, matangnya pas, pulen, cocok untuk dimakan bersama kuah karinya. Tapi untuk kuah karinya sebenarnya agak mengecewakan. Karena teksturnya cukup encer, seperti kuah sup, dan rasa dari karinya sendiri tidak begitu terasa.

Wasabi & Black Sesame Cheese Cake (25.000)

Saya dan teman saya memesan ini karena penasaran dengan rasanya. Lima potong cheese cake berukuran a-bite-size dengan rasa wasabi dan wijen hitam di atasnya, disajikan dengan potongan buah stroberi.

Pada awalnya saya mengira rasa dari cheese cake ini akan sangat aneh. Karena ya itu; rasa cheese cake yang manis dan creamy dipadukan dengan wasabi yang rasa pedasnya menyengat hidung. Kalau dipikir-pikir sangat tidak cocok. Tapi ternyata setelah dicicipi, semua rasa itu menyatu. Ada rasa dari wasabi, tapi tidak begitu mendominasi, dan perpaduannya sangat seimbang karena rasanya wasabi-nya tetap ada dan terasa, sementara rasa cheese cake-nya sendiri tetap terasa creamy keju dan krim-nya. Black sesame memberikan tekstur yang sedikit crunchy, tapi rasa dari black sesame itu kurang terasa.

Perpaduan rasanya sangat unik dan juga enak. Hidangan yang kreatif!

A bite size cheesecake

Yang saya suka dari sini adalah interiornya yang menarik dan lucu sehingga memberikan kesan nyaman. Cocok untuk sekedar hangout atau foto-foto narsis ga jelas. Desserts-nya lebih baik jika dibandingkan dengan makanannya yang so-so. Pelayanan cepat dan juga ramah.7.8/10.

2012/11/05

Gastro Alley

Ruko Crown Golf, Blok D, No. 23, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara


Baru saja saya mendatangi gathering yang anggota-anggotanya adalah penikmat kuliner. Gathering ini dilaksanakan di restoran milik salah satu anggota, restoran ini bernama Gastro Alley.

Gastro Alley merupakan newcomer di daerah tempat makan di Pantai Indah Kapuk. Karena ini pertamakalinya saya menjejakkan kaki di Pantai Indah Kapuk, maka saya tidak bisa memberi banyak komentar ataupun petunjuk tentang lokasi Gastro Alley. Yang saya bisa komentari hanyalah lokasinya yang jauuuuuuh sekali, karena saya berangkat dari Depok, dan perjalanan ke sana memakan waktu 1 jam lebih melalui tol yang tidak macet.


Tempat duduknya di bagi menjadi dua, di dalam dan di luar. Di bagian luar ada open bar dan juga merupakan tempat bebas merokok.

Outdoor

Indoor

Bagian dalam merupakan tempat bebas asap rokok. Interior berdominan kayu dan berwarna coklat memberikan kesan nyaman dan rasanya cocok untuk duduk berjam-jam. Dan memang sih, anggota-anggota gathering betah duduk berjam-jam di sini.


FOOD & PRICE


Yang spesial dari Gastro Alley adalah steak. Selain itu juga ada masakan Italia dan juga Western.
  • Appetizers: 21.000 - 35.000
  • Soup & Salad: 31.000 - 37.000
  • Steaks: 79.000 - 139.000 (termasuk side dish seharga 17.000 dan saus seharga 5.000)
  • Mains: 45.000 - 83.000
  • Desserts: 39.000 - 47.000
  • Beverages: 18.500 - 33.000
  • Mocktails: 30.000
  • Ready To Drink: 25.000 - 30.000
Harga belum termasuk pajak 10% dan service charge.

FOOD REVIEW

Coffee Latte (29.500)

Segelas kopi dengan latte art yang kurang berhasil. Rasa kopinya kurang kuat dan latte-nya tidak begitu terasa.

Blueberry Mango Basillico (30.000)

Mango puree dengan blueberry sauce yang disajikan dengan gelas cantik yang air di bagian bawahnya berbuih karena adanya dry ice di dalam air yang berwarna.

Lychee Iced Tea (25.000)

Standar teh biasa dengan rasa leci. Leci yang diberikan hanya satu buah, mungkin lebih baik kalau diberikan lebih dari satu buah leci.

Sunset Boulevard (30.000)

Jus cranberry, persik, dan sirup leci yang di-shake bersama, disajikan dengan sebuah leci utuh. Rasanya manis, tidak terlalu asam, dan menyegarkan. So fruity.

Iced Lemon Tea (15.000)

Teh tawar dengan sari lemon yang disajikan dengan gula terpisah. Menurut saya rasa lemonnya sedikit kurang kuat.

Passion Tropic (30.000)

Minuman yang berisi potongan jeruk, jeruk nipis, leci, dicampur dengan sirup leci dan markisa yang dipisah. Rasanya manis dan tidak terlalu asam.

Feliche

Minuman ini diberikan secara gratis karena belum dikeluarkan dalam buku menu, masih dalam tahap penyempurnaan. Rasanya beruntung sekali ya mencicipi suatu hidangan yang belum ada di dalam buku menu. :3 Minuman coklat dengan whip cream di atasnya, rasanya cukup manis dan creamy. Kalau sudah keluar, mungkin menjadi salah satu minuman yang direkomendasikan. Launching soon!

Calamari Ring (35.000)

Calamari yang disajikan dengan saus tartar. Setelah saya coba, ternyata daging cumi-cuminya sangat tipis dan hanya tebal di tepungnya saja. Tepung yang membaluti cumi-cumi memang cukup renyah, tapi menurut saya agak kurang berbumbu. Saus tartar-nya biasa saja.

Baked Potato Skin (29.000)

Ternyata kulit kentang dan kentangnya itu dimasak dengan cara yang berbeda-beda. Pertama kentangnya dikeruk dulu lalu kulitnya digoreng hingga cukup garing, lalu kentang yang tadi sudah dikeruk di taruh di atas kulit kentang yang sudah digoreng itu, ditaburi dengan cheddar, mozarella, bacon bits, daun bawang, dan sour cream, lalu dipanggang.

Kulit kentangnya enak, renyah dan rasanya pas. Untuk kentangnya sendiri, rasanya aneh kalau dicampur dengan sour cream dan rasanya kurang asin.

Serious Wagyu Sirloin Steak (200 gr) (139.000)

Teman saya memesan medium well dan yang datang juga medium well. Dagingnya empuk, juicy, dan bumbunya pas. Sayurannya tidak mentah, direbus sebentar, sehingga teksturnya crunchy dan tidak keras. Sayang sekali brokolinya agak overcooked. Kentang gorengnya juga berukuran pas, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Matangnya pas, sehingga bagian luarnya agak crunchy, tapi di bagian dalamnya lembut.

2C Chicken (73.000)

Daging ayam yang disajikan dengan piri-piri sauce (saus dari Portugis). Dagingnya empuk, matangnya pas, dan bumbunya juga pas. Tapi kata teman saya, piri-piri sauce-nya terasa seperti rendang.

Ronin Wagyu Rib Eye Steak (Grade 6) (149.000)

Rib eye yang dimasak medium dan disajikan dengan mashed potato, sayuran, dan saus red wine. Dagingnya empuk dan bumbunya pas, tapi sayangnya kurang juicy. Mashed potato-nya lembut dan rasanya tidak begitu creamy, mungkin tidak memakai susu.

Gastro Burger (59.000)

Di buku menu-nya tertulis "Lots of Sauteed Mushrooms, Onion Rings, Bacon, and Covered with Melted Smokey, Cheddar Cheese", tapi yang saya dapatkan hanya sedikit sauteed mushroom, an onion ring (not onion rings), dua lembar bacon, dan keju cheddar yang samasekali tidak meleleh.


Rotinya cukup tebal dengan taburan wijen di atasnya, yang saya suka dari rotinya adalah adanya tekstur crunchy di pinggiran rotinya sehingga rasanya tidak membosankan. Onion ring-nya biasa saja, kejunya juga merupakan keju cheddar lembaran biasa yang bisa didapatkan di minimarket atau supermarket terdekat. Bacon-nya sedikit tebal dan tidak pelit :3 Daging burgernya enak, cukup tebal dan bumbunya pas!

Walaupun berbeda dari buku menu, tapi overall sih oke. Porsinya cukup besar dan mengenyangkan. Sayang saus sambalnya kurang pedas.

Xtra Big Burger (69.000)

Sama dengan di atas, bedanya yang ini daging burgernya ada dua.

Serious Wagyu Sirloin Steak (200 gr) (139.000)

 Ini adalah pesanan teman saya, berikut review darinya (dengan sedikit suntingan);
"Saya memesan steak dengan tingkat kematangan medium, dan yang datang juga medium. Teksturnya pas, tapi ada sedikit rasa pahit di lidah, mungkin karena proses pengolahan steak yang di sous-vide terlebih dahulu menggunakan lada sehingga meninggalkan sedikit jejak pahit dari lada.

Kunjungan pertama saya, steak-nya lebih enak, karena aroma sapinya masih terasa. Tapi untuk kunjungan kedua ini, saya kurang suka steak-nya karena rasa dagingnya seperti artificial, rasa sapinya hilang."
Penne Vodka (49.000)

Penne yang dimasak dengan kombinasi tomat, krim, keju, bacon bits, dan vodka. Matangnya pas, tidak keras dan tidak lembek. Rasanya cukup creamy tetapi tidak berlebihan. Saya tidak merasakan vodka sedikitpun. Recommended!

Spaghetti Bolognese (47.000)

Spaghetti dengan saus bolognese yang rasanya berbeda dengan saus bolognese lainnya. Rasanya lebih lembut karena menggunakan daging yang berbeda dan lemaknya juga, sehingga rasanya lebih creamy. Daging yang diberikan juga cukup royal. Matangnya pas, tidak lembek. Porsinya juga cukup banyak dan mengenyangkan.

Espresso Creme Brulee (39.000)

Creme brulee dengan rasa espresso. Lapisan karamel di luarnya keras, tetapi mudah retak. Terasa smokey flavor yang sekilas mengingatkan saya dengan rasa ayam bakar. Untuk isinya, tekstur dan rasanya nya agak sedikit mengecewakan. Teskturnya terlalu encer, sama seperti tekstur creme dessert-nya Elle & Vire (yang sedikit lebih kental). Walaupun berbau kopi, tapi rasanya cukup manis dan rasa espresso-nya sendiri tidak terlalu kuat.

Cheesecake (43.000)

Cheesecake yang disajikan dengan whip cream dan stroberi. Tekstur cheesecake-nya padat, porsinya cukup tebal, pasti mengenyangkan kalau dimakan sendirian (yang ini hanya satu porsi untuk 13 orang), whip cream-nya ada sedikit rasa lemon. Sebaiknya cheesecake dan whip cream-nya dimakan bersamaan untuk menambah rasanya.

Pelayanan sangat baik sekali, pelayan ramah dan sigap dan murah senyum *eh. Kebersihan restoran baik. Tempatnya nyaman untuk kumpul bersama teman atau keluarga. Untuk makanannya sendiri, hampir semuanya enak-enak, termasuk juga minumannya. Overall, 8/10.