021-94900578
Di jalan Margonda, dari kejauhan saya bisa melihat sebuah logo yang cukup mencolok, logo yang mirip dengan logo Starbucks, tetapi logo ini bergambarkan ikan lele. Pecel Lele Lela, itulah nama tempat ini. Sesuai dengan namanya, tempat makan ini menyajikan makanan dengan bahan utama ikan lele.
Saya tidak terbiasa memakan ikan lele, jadinya saya kurang suka. Tetapi setelah beberapa kali makan disini, saya merasakan bahwa ikan lele tidak seburuk yang saya bayangkan. Untuk yang ingin mencoba ikan lele tapi tidak terbiasa makan lele, tempat ini bisa menjadi pilihan.
Menurut saya logo ini kurang kreatif, karena meniru logonya Starbucks |
Pecel Lele Lela hanya menyediakan tempat makan indoor dengan interior hijau dan kuning yang cerah. Begitu saya masuk, seorang pegawai menyambut; "Selamat pagi, selamat datang di Lela.", lalu diikuti dengan sambutan dari seluruh pegawai "Selamat pagi!", padahal saya datang disaat hari sudah siang, bahkan menjelang sore.
FOOD & PRICE
Sesuai dengan namanya, Pecel Lele Lela, menyajikan makanan dengan bahan baku utama ikan lele. Tetapi jika tidak menyukai ikan lele, mereka juga menyajikan makanan dengan bahan baku ayam dan sayuran.
Dengan harga yang realtif murah, yaitu dari 1.000 sampai yang paling mahal 15.000, saya rasa makan banyak disini atau menraktir teman makan tidak akan membuat bangkrut. Perut kenyang, kantong pun senang.
*Harga belum termasuk pajak 10%.
Promosi andalan Pecel Lele Lela |
FOOD REVIEW
Air Mineral (Prima, 600 ml) (3.000) & Es Teh Manis (3.000) |
Kerupuk (1.000) |
Sama saja dengan kerupuk kalengan yang dijual di warung-warung.
Sop Buah Yoghurt (12.000) |
Semangkuk gelas besar berisi potongan buah yang terdiri dari buah naga, pir, melon, mangga, semangka, pepaya, stroberi, dan alpukat. Potongan buahnya sangat banyak. Rasanya juga enak dan menyegarkan. Recommended!
Lele Fillet Lada Hitam (15.000) |
Potongan daging ikan lele tanpa tulang yang disiram dengan saus lada hitam. Tidak banyak komentar karena saya tidak mencobanya.
Ayam Bakar Madu (12.000) |
Ayamnya agak dingin seperti sudah lama dimasak dan didiamkan, bumbunya tidak meresap sampai ke dalam, sambalnya biasa saja. Hidangan ini biasa saja. Saya bisa mendapatkan ayam bakar yang jauh lebih enak dengan harga yang sama.
Ayam Saos Padang (12.000) |
Rasanya seperti ayam goreng biasa yang disiram dengan saus Padang, tapi yang ini bumbunya meresap sampai ke dalam. Rasa sausnya tidak terlalu pedas. Yang ini ayamnya masih terasa panas, berbeda dengan ayam bakar madu yang terasa dingin.
Lele Fillet Goreng Tepung (12.000) |
Rasanya standar ikan yang digoreng tepung tapi tanpa tulang dengan taburan kremes di atasnya. Tidak banyak komentar karena saya tidak mencobanya..
Cah Kangkung Tauco (6.000) |
Rasanya agak terlalu manis, tapi untungnya sayurannya tidak over cooked.
Tahu / Tempe (2.000) |
Potongan tahu dan tempenya cukup besar. Tempenya digoreng hingga cukup garing, tapi rasanya seperti tempe bacem, agak manis.
Perkedel Kentang (6.000) |
Tiga buah perkedel kentang yang kecil-kecil. Tidak banyak komentar karena saya tidak mencobanya..
Lele Saos Padang (12.000) |
Ikan lele yang digoreng lalu disiram dengan saus Padang. Rasanya agak dingin seperti sudah lama didiamkan, tidak digoreng dengan garing karena tidak renyah. Saus Padangnya juga tidak pedas dan terlalu berminyak.
Terakhir saya makan disini rasanya agak mengecewakan. Saya rasa kualitasnya mulai menurun. Menurut saya cukup unik membuat suatu restoran dengan ikan lele sebagai menu andalan, karena belum ada yang seperti itu kecuali warung kaki lima di pinggir jalan. Tapi kalau kualitasnya terus seperti ini dan makin lama makin menurun, saya rasa tidak ada bedanya dengan warung kaki lima di pinggir jalan. 6.9/10.
No comments:
Post a Comment