*Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Luve Litee.
Beberapa waktu yang lalu saat saya sedang mengecek blog, ada seseorang berkomentar di salah satu posting-an, mengajak saya untuk mengikuti kompetisi blog; membuat sebuah artikel tentang salah satu produk es krim Campina, yaitu Luve Litee.
Luve Litee merupakan salah satu frozen dessert pertama di Indonesia yang 100% non dairy, alias tidak menggunakan produk olahan susu sapi. Susu yang digunakan adalah susu kedelai, yang berarti kadar lemak jenuhnya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan susu sapi namun kandungan proteinnya hampir menyerupai susu sapi. Susu kedelai juga tidak mengandung kolestrol. Hal ini menjadikan Luve Litee merupakan es krim sehat yang low fat, yang berarti cocok untuk dikonsumsi orang-orang yang sedang menjalani program diet, vegan dan vegetarian, dan juga orang-orang yang mengidap lactose intolerant (alias tidak mampu mencerna laktosa, kandungan gula yang ditemukan dalam susu sapi dan produk olahan susu sapi lainnya seperti keju, mentega, dan sebagainya).
Sebenarnya produk ini sudah cukup lama beredar di minimarket dan supermarket, sudah sejak tahun 2012. Namun karena saya bukan seorang penggemar berat es krim, saya tidak menyadari dengan keberadaan produk tersebut sampai pada akhirnya seseorang mengatakan tentang keberadaan produk tersebut.
Esok harinya saya langsung mencari es krim ini di minimarket-minimarket dekat kosan saya, namun rasa-rasa dari es krim ini tidak dijual secara lengkap. Terkadang hanya yang ada yang rasa rasberi, kadang hanya ada yang coklat, kadang ada yang coklat dan teh hijau namun tidak ada yang rasberi. Setelah mencari sana-sini dan menitip kepada kakak untuk membelikan, akhirnya saya mendapatkan es krim Luve Litee dengan rasanya yang lengkap. Luve Litee mempunyai tiga varian rasa, yaitu chocolate, green tea, dan raspberry rosella.
Sebelum saya mencicipi rasa-rasa es krim tersebut, saya memperhatikan baik-baik kemasaannya. Pada bagian label di tutup kotak es krim terdapat simbol kecil bergambar, lebih tepatnya sih bergambar seperti.. Sekop. Begitu saya tarik label tersebut, ternyata terdapat sendok kecil untuk makan es krim di balik label tersebut.
Menurut saya ini merupakan hal yang bagus dan juga praktis. Jika membeli es krim ini di minimarket atau supermarket terdekat, tidak perlu repot-repot meminta sendok es krim di kasir karena sudah tersedia di balik label di bagian kotak es krim tersebut.
Yang pertamakali saya cicipi adalah rasa kesukaan saya, rasa green tea.
Green tea, atau teh hijau, merupakan minuman yang terbuat dari daun teh. Awalnya minuman ini berasal dari Cina, namun sekarang sudah menjadi bagian dari budaya beberapa negara di Asia. Teh hijau banyak digunakan untuk berbagai macam produk, seperti hidangan penutup, suplemen dan vitamin, snack-snack, kosmetik, dan sebagainya. Banyak penelitian ilmiah dan juga medis yang membuktikan bahwa dengan mengonsumi teh hijau secara teratur dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung dan mencegah beberapa jenis-jenis kanker tertentu.
Bubuk teh hijau juga menjadi salah satu bahan dari es krim Luve Litee rasa green tea ini. Begitu saya cicipi, rasa teh hijaunya cukup kuat disertai dengan rasa susu yang manisnya tidak begitu mendominasi rasa teh hijaunya itu sendiri. Samasekali tidak ada rasa pahit. Mungkin banyak orang yang tidak menyukai rasa asli teh hijau yang pahit sehingga rasa teh hijau dalam es krim ini disesuaikan dengan lidah orang Indonesia yang rata-rata menyukai rasa manis. Menurut saya, rasa es krim Luve Litee yang green tea ini cukup enak, namun saya lebih menyukai rasa green tea yang sedikit pahit dan juga manis di saat yang bersamaan.
Rasa kedua yang saya cicipi adalah rasa chocolate.
Seperti yang sudah kita ketahui, coklat terbuat dari buah kakao. Coklat terbagi menjadi beberapa tipe, yang umum ditemui adalah white chocolate (konveksi berdasarkan gula, susu, dan mentega kakao tanpa kakao padat), milk chocolate (coklat yang dibuat dengan tambahan susu), dan dark chocolate (coklat yang dibuat dari lemak dan gula kakao tanpa menambahkan susu atau hanya sedikit susu yang ditambahkan dalam pembuatan coklat ini), dan masih banyak tipe-tipe coklat lainnya. Dari sekian banyak tipe-tipe coklat, dark chocolate mempunyai efek kesehatan yang paling banyak. Beberapa efek positifnya adalah sebagai stimulator otak, anti kanker, meningkatkan aktivitas otak dan detak jantung, mengurangi resiko kardiovaskular, dan lain sebagainya.
Begitu saya membuka tutupnya, saya bisa mencium aroma coklat yang cukup kuat. Rasa coklatnya pun sangat terasa dan tidak terlalu manis dengan rasa gula namun juga tidak pahit. Menurut saya rasa manisnya sudah pas, tidak terlalu manis dan juga tidak pahit. Namun tekstur es krim ini berbeda dengan yang lainnya, yang ini sedikit lebih kasar, saya bisa merasakan tekstur kasar dari es yang membeku.
Yang terakhir saya cicipi adalah rasa raspberry rosella.
Kalau kata "raspberry" sudah sering saya dengar, namun kata "rosella" ini merupakan sebuah kata yang baru untuk saya.
Setelah banyak browsing dan bertanya kepada teman-teman; Rosella, atau roselle, atau Hibiscus Sabdariffa, atau lebih akrab disebut "asam paya" oleh orang Indonesia, merupakan sebuah spesies bunga. Saya kurang mengetahui asal-usulnya darimana karena ada yang bilang dari Afrika, ada juga yang bilang dari Australia. Dan nama lain rosela ini banyak sekali. Saya jadi bingung sebenarnya spesies bunga yang satu ini berasal darimana.
Kegunaan rosela di berbagai negara berbeda-beda, ada yang dijadikan sebagai bahan salad, ada yang dijadikan sebagai selai, ada yang dijadikan minuman, dan lain sebagainya. Rosela dianggap sebagai anti-hipertensi, dan juga digunakan sebagai obat karena dipercaya mempunyai khasiat untuk luka luar dan berbagai macam penyakit seperti diuretik, pencahar ringan, dan pengobatan untuk penyakit kanker, jantung, dan saraf.
Banyak teman yang mengatakan bahwa bunga rosela ini enak rasanya, ada yang bilang rasanya asam, ada yang bilang manis, ada yang bilang cocok untuk jadi manisan, ada yang bilang teksturnya crunchy, ada juga yang hanya sekedar berkata enak. Namun selama saya belum mencoba sendiri.. Mana saya tau.
Kalau es krim Luve Litee rasa raspberry rosella ini aromanya cukup manis dan wangi. Rasanya agak terlalu manis dan sedikit asam. Rasa es krim yang satu ini masih agak asing di lidah saya, tapi menurut saya sih cukup enak dan menarik rasanya.
Secara keseluruhan, tekstur es krim Luve Litee cukup lembut. Variasi rasanya memang tidak banyak sih tapi menurut saya cukup menarik kok, apalagi yang rasa raspberry rosella itu. Rata-rata rasa es krimnya tidak didominasi dengan rasa manis, namun rasa utama yang terdapat pada label itu yang dikuatkan rasanya. Rasa cukup seimbang dan tidak berlebihan, tidak terlalu manis dan tidak terlalu creamy. Dengan total energi sebanyak 110 kkal dari seporsi es krim berisi 110 ml ini, jika dibandingkan dengan info nutrisi yang terkandung pada es krim lainnya, rasanya tidak salah juga mengonsumsi es krim Luve Litee di saat sedang diet, bersantai, atau saat matahari sedang terik-teriknya ketika kita menjalani aktivitas sehari-hari.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Luve Litee, kunjungi http://eskrimlowfat.com, atau bisa juga dengan me-like page Luve Litee di Facebook, atau follow Twitter-nya.